PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Solusi Atasi Kekeringan, Kementan Bekali Petani Bulungan dengan Pelatihan Pompanisasi




Perubahan iklim yang ekstrim pada saat ini telah mengancam terhadap ketersediaan air yang sangat berpengaruh bagi sektor pertanian di Indonesia.

Program pompanisasi di luncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai solusi utama untuk mengatasi kekeringan dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian, khususnya di wilayah yang terdampak dan rawan kekeringan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa dalam menjamin keberlangsungan produksi pangan nasional program pompanisasi merupakan langkah konkret yang harus dilakukan, terutama untuk mengatasi solusi kekeringan karena perubahan iklim.

Salah satu solusi nyata yang harus kita lakukan untuk menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian kita saat ini adalah dengan cara pompanisasi. Dengan pompanisasi, lahan-lahan yang sebelumnya sulit mendapatkan akses air kini dapat dioptimalkan, ungkap Mentan Amran.

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya manajemen air yang efektif dalam menjaga produktivitas.

Manajemen air yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap target produksi pertanian secara nasional. Pelatihan ini dilaksanakan, dimana salah satu tujuannya adalah untuk membantu petani memanfaatkan teknologi pompa air dengan maksimal, ujar Santi.

Provinsi Kalimantan Utara, termasuk Kabupaten Bulungan, merupakan salah satu wilayah yang terdampak serius oleh krisis air. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah daerah bersama Kementan menyelenggarakan Pelatihan Tematik Pompanisasi bagi petani setempat.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahun petani dalam hal pengelolaan sumber daya air, dimana pada akhirnya produksi pertanian yang saat ini telah ditetapkan bukan saja dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kementan mengelar Pelatihan Tematik Pompanisasi Angkatan V ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, dilaksanakan dari tanggal 25 -27 Oktober 2024, dengan 30 peserta.

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (KAPUSLATAN) Muhammad Amin, Jumat (25/10/2024).

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan pelatihan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan dan BSIP Provinsi Kalimantan Timur.

Muhammad Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa produksi pertanian harus tetap di pertahankan bahkan di tingkatkan. Pompanisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan produksi pertanian walaupun sedang terjadi perubahan iklim yang ekstrim.

Target produksi pertanian secara nasional harus tetap kita pertahankan. Kita bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang ada untuk mengatasi perubahan iklim yaitu dengan cara pompanisasi, ujar Amin.

Kepala Dinas Pertanian Bulungan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini akan meningkatkan pengetahuan petani tentang pompanisasi Program pompanisasi ini akan membantu mempertahankan bahkan meningkat produksi pertanian, ujar Kristianto.

Ramadhi, beserta Widyaiswara BBPP Binuang, Susmawati menjadi narasumber dalam pelatihan ini memberikan pemahaman tentang penggunaan, perawatan dan pemeliharaan pompa untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Melalui program dan pelatihan ini, para petani diharapkan dapat memanfaatkan teknologi pompa air untuk menghadapi krisis air, meningkatkan produktivitas lahan, dan menjaga keberlanjutan sektor pertanian di masa mendatang.