Purnawidya Pelatihan Antusias Implementasi Produksi Biotron
Aplikasi inovasi Biotron (Biochar Three In One) yang dihasilkan Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kalimantan Selatan berhasil masuk Top Finalis Inovasi Pelayanan Publik. Dengan berbagai kelebihan inovasi ini diharapkan dapat membantu petani mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini tantangan pembangunan pertanian kian besar. Selain, adanya perubahan iklim (climate change), juga terjadi degradasi lahan, sarana produksi terbatas, khusus pupuk kimia kian mahal, produksi juga tidak efisien dengan penurunan produktivitas lahan.
“Karena itu, sekarang ini kita tidak bisa lagi dengan cara lama, tapi harus sudah menggunakan cara baru dalam meningkatkan produksi pangan. Dengan jumlah penduduk kita mencapai 280 juta jiwa, hadirnya pertanjan yang makin maju, makin modern dan mandiri akan sangat berarti. Karena penduduk Indonesia sangat besar,” kata SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan, Biotron merupakan perpaduan antara biochar plus pupuk organik dan agen hayati. “Jadi ini yang kita namakan three in one,” katanya.
Jadi fungsi biotron ini nantinya menyediakan oksigen, menyediakan air dan menyediakan nutrisi. Dengan demikian biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Kemudian pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan pH tanah. Lalu agen hayati berfungsi dalam upaya mengendalikan OPT (organisme pengganggu tumbuhan).
”Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman, sehigga bisa lagnsung dimakan oleh tanaman. Itu lah fungsi biotron. Paling penting adalah biotron akan membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya.
Ada kisah menarik pasca diselenggarakannya Pelatihan Produksi Biotron oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Sebagai tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan, Purnawidya (Alumni peserta) dengan semangat secara masif melakukan sosialisasi hasil pelatihan produksi biotron di 14 Kabupaten/Kota.
Peserta pelatihan yang merupakan para penyuluh pertanian mensosialisasikan kepada rekan kerja dan atasan dilanjutkan ke kelompok tani binaan.
Koordinator penyelenggara pelatihan BBPP Binuang, Adi Widiyanto mengatakan semoga pelatihan ini membawa berkah bagi kita semua.
"Saya berharap, peserta pelatihan mampu menerapkan,mengimplementasi Biotron di lapangan, paling tidak melalui demplot," pungkasnya.