Rakor #SERASI, Konsolidasi Percepatan Masalah Jejangkit
BANJARMASIN, MK - Rapat Koordinasi (Rakor) bertajuk Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (#SERASI) digelar Kementerian Pertanian di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Kamis (14/2/2019).
Rapat ini dihadiri Dirjen PSP, Sarwo Edhy, Direktur Alsintan, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Indah Megahwati, Direktur Teknis,Takdir, Staf Ahli Menteri Pertanian, Dedy Nursamsi, serta Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsir Rahman beserta staff dan Kepala Dinas Pertanian Kab. HSS.
Juga hadir Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati MSi, Kepala Balai Penelitian Lahan Rawa, Hendri serta jajaran yang mendapat program #SERASI; Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola), Tapin, Hulu Sungai Utara (HSU) dan Tanah Laut (Tala).
Pada kesempatan ini, Dirjen PSP, Sarwo Edhy meminta kepada daerah, khususnya Kabupaten Batola untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Jejangkit.
Bukan hanya itu, Sarwo juga meminta komitmen daerah untuk segera menyelesaikan masalah suplai listrik, mempercepat anggaran bahan bakar minyak (BBM) dan biaya tenaga operator, mempercepat menentukan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) sesuai target yang telah ditetapkan dan disepakati.
“Peran DAERAH sebagai perpanjangan tangan pemerintah sangat penting dalam membangunkan Raksasa Tidur di Kalsel,” jelasnya.
Pada Rakor ini diungkapkan banyak masalah teknis yang terjadi di Desa Jejankit. Karena itu, salah satunya dilakukan upaya percepatan konsolidasi Alsintan.
Alhasil, rapat khusus pun harus digelar untuk membahas permasalahan yang terjadi di Desa Jejangkit.
Satu di antaranya yang harus segera diselesaikan adalah masalah tanggul yang masih rendah yang mengikaatkan air melewati jalan, hingga membuat jalan menjadi rusak.
Sementara itu, Indah Megahwati pada kesempatan ini mengungkapkan, masalah utama pertanian masih ada pada Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang belum terlatih.
“Untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian didalam budidaya tanaman padi dan mengumpulkan petani, kami akan melatih 200 petani milenial di Kabupaten Batola,” terang Indah.[bayu/mia]