Maksimalkan Hasil Pertanian di Kalsel, Kementan Lakukan Profarm Optimalisasi Lahan Rawa
MARABAHAN, Untuk memaksimalkan lahan rawa sekaligus hasil pertanian di Kalimantan Selatan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga melakukan profarm atau proyek pertanian optimalisasi lahan rawa. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy saat menghadiri panen padi di lokasi #SERASI Desa Jejangkit, Rabu (6/11/2019) mengungkapkan, tahun 2019 melalui Profarm Optimalisasi Lahan Rawa mampu mengoptimalkan 550 ribu Hektare di Kalimantan Selatan. "Saat ini hanya terkelola 120.000 hektare. Harga tanah di tahun 2017 hanya Rp1 juta per hektare, sementara sekarang mencapai Rp80 juta per hektare," jelas Edhy. Karena itu, Sarwo meminta kepada petani untuk memelihari motor perahu khusus untuk mengelola lahan rawa, drone sebar pupuk dan benih. "Jadi tolong dipelihara dan dijaga. Saluran-saluran yang sudah dinormalisasi, pipanisasi, pintu air agar dipelihara agar awet,” pinta Sarwo. Sekarang, lanjutnya, sudah bisa menghasilkan 5 ton per hektare dari sebelumnya 1,5 sampai 2 ton per hektare. Selain meningkatkan produktifitas, juga provitas. Sudah ribuan Alsintan yang diberikan Kementerian Pertanian, berupa traktor roda empat, combine harvester, pompa air dan sebagainya. "Alat yang dibagikan bukan milik perorangan tapi milik kelompok yang dikelola bersama. Bantuan yang diberikan tidak dipungut biaya. Kalau ada yang memungut biaya, maka laporkan," tegas Sarwo. Panen padi sekaligus pelatihan tematik sendiri turut dihadiri Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr Ir Fadjry Djufry M.Si dan Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) Husnain SP M, M.Sc Ph.D. Kemudian juga Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Ir H Syamsir Rahman MS, Kapusluh beserta jajarannya, Staf Khusus Menteri Lutfi Halide, anggota DPRD, Kapolres serta Dandim.[bayu/yulia]