Hadapi Era Industri 4.0, Kementan Bertransformasi dari Pertanian Tradisional Jadi Pertanian Modern
BINUANG, Tekad Kementerian Pertanian (Kementan) adalah untuk menjadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.
Selain untuk kebutuhan negara sendiri, ketersediaan pangan melimpah juga bisa mememuhi pangan untuk bangsa luar mancanegara. Komitmen ini ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi saat menjadi narasumber motivasi dan etos kerja pada Pelatihan Vokasi Alsintan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Kamis (10/10/2019).
“Artinya kita harus mampu ekspor produksi pertanian ke luar negeri, mempunyai komoditas yang berdaya saing dan mampu menghasilkan produktivitas tinggi," jelas Dedi.
Menurutnya, mewujudkan lumbung pangan 2045 merupakan hal yang sangat luar biasa. Untuk mencapai itu, suka ataupun tidak suka SDM Pertanian harus melakukan hal-hal yang luar biasa.
"Bagaimana caranya?, melalui Widyaiswara, Dosen, Guru, PPL harus bertekad untuk menjadi orang orang yang luar biasa," tuturnya. Dedi mengungkapkan, saat ini Kementan bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0.
"Ciri-ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian," terangnya. Di momen ini, Dedi juga berpesan kepada Widyaiswara BBPP Binuang agar widyaiswara sebelum mentransferkan informasi kepada pelaku usaha pertanian mereka harus menguasai seluruh inovasi teknologi yang paling muktahir.
“Saya minta kepada widyaiswara, dosen, guru dan PPL untuk merubah mindset dari pertanian tradisional ke pertanian modern,” tutup Dedi.[bayu/mia]