PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

BPPSDMP Kementan Dampingi Petani Gerbang IKN Nusantara penerapan Genta Organik




Tabalong-17/03/2023 Gerakan Tanam Pro Organik (Genta Organik) saat ini menjadi fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan). 

 
 
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, salah satu faktor yang memengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk. 
 
 
"Kami dari jajaran Kementerian Pertanian saat ini mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif," ungkapnya. 
 
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan Peningkatan produktivitas pertanian yang signifikan diawali dengan ditemukannya varietas unggul dan pupuk. Kombinasi antara varietas dan pupuk dapat menggenjot produktivitas menjadi lebih tinggi. Saat peningkatan produktivitas terjadi, hama penyakit meledak. Sehingga pestisida berkembang cepat. Semakin lama penggunaan pestisida semakin melejit. Bahan agrokimia terutama pestisida menyebabkan tanah dan air terganggu. 
 
 
“Penggunaan pupuk ada tendensi yang berlebihan. Penggunaan urea berlebihan dapat menyebabkan tanah lebih masam. Residu pestisida mampu membasmi hama, namun mikroba penyubur tanah juga bisa ikut mati. Residu pestisida saat hujan dapat masuk ke air tanah, sungai, danau dan dapat menyebabkan zooplankton dll ikut mati”. ujar Dedi Nursyamsi 
 
 
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa penggunaan bahan agrokimia dapat membuat lingkungan tercemar sehingga produktivitas tanaman akan turun kembali. Kita harus bijak menggunakan lingkungan kita. Bumi ini bukan milik kita, bumi ini adalah titipan untuk anak cucu kita. harus menjaga dengan sebaik-baiknya. 
 
 
“Mari genjot produktivitas pertanian namun jangan membuat lingkungan tercemar. Kita harus bijak menggunakan bahan agrokimia, pestisida, pupuk dan bahan agrokimia yang lain. Caranya adalah dengan menggenjot produktivitas menggunakan bahan organik. Pupuk organik ditambah dengan pupuk hayati maka akan menghasilkan produktivitas yang luar biasa”. jelas Dedi Nursyamsi.
 
 
Hal ini diwujudkan oleh BPPSDMP Kementan melalui kegiatan Sekolah Lapang (SL) Gerakan Tanam Pro Organik (Genta Organik). 
 
Giat ini dilaksanakan di Kabupaten Penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara, yakni di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (16/03). 
 
Turut hadir pada acara ini, Koordinator Program dan Evaluasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Joko Tri Harjanto; Koordinator BPP Kembang Kuning, Hotim;  Perwakilan Dinas TPH dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Subkoordinator Penyuluhan DKPPTPH Kabupaten Tabalong;  serta Perwakilan dari SMK PP Banjarbaru.
 
Adapun, Koordinator BPP Kembang Kuning, Hotim mengatakan pada kegiatan ini, petani melakukan pengaplikasian Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati (Pesnab). Dimana, sebelumnya mereka telah mendapatkan pendampingan cara pembuatan POC dan Pesnab melalui kegiatan kerjasama pelatihan dari Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dengan DKPPTPH Kabupaten Tabalong. (Jeka/ifn/Team IT BBPP Binuang).