Kementan Jaga Kedaulatan Pangan dari Balik Jeruji Besi
(Sukamara - 28/02/2023) Jeruji Besi, atau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bukanlah akhir dari segalanya, melainkan dapat juga menjadi batu pijakan bagi seseorang yang mempunyai catatan kelam untuk melangkah lebih baik dari sebelumnya.
Bahkan dari balik jeruji besi, mereka bisa berkontribusi untuk menekan laju inflasi daerah sekaligus menjaga kedaulatan pangan.
Hal ini yang berhasil dilakukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melalui Wakil Menteri Pertanian (Wamentan),Harvick Hasnul Qolbi.
Setelah mampu membina warga asimilasi teknik budidaya tanaman cabai dari hulu, kini mereka warga binaan mampu memetik hasilnya.
hal ini diwujudkan dengan panen cabai yang berpusat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah.
"Hari ini, saya melihat bagaimana Kabupaten Sukamara bersama Lapas ikut membangun ketahanan pangan untuk kedaulatan pangan secara nasional maupun dalam skala kabupaten," ungkap Wamentan pada Senin (27/02).
Beliau juga mengapresiasi pembudidayaan cabai di Lapas Sukamara karena turut menekan inflasi di kabupaten setempat. Selain itu, dengan panen cabai ini, diharapkan juga dapat menekan harga pangan yang cenderung naik menjelang Ramadhan.
"Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi kita semua di mana kita tahu bahwa cabai ini sangat menekan inflasi di Sukamara," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini sektor pertanian diharapkan mampu berperan dalam peningkatan perekonomian Indonesia serta menyediakan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.
“Kebutuhan pangan pokok hal utama dan tidak pernah berkurang. Sudah saatnya agribisnis pertanian berorientasi pada pasar,” katanya.
Sementara, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Bambang Haryanto yang turut mendampingi kunjungan kerja Wamentan mengatakan pihaknya siap meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Lapas Kelas III Sukamara.
"BBPP Binuang bisa terlibat untuk memberikan pelatihan pertanian kepada para narapidana yang sudah dalam proses asimilasi, sehingga jika saatnya mereka kembali ke masyarakat, telah mendapat bekal yang cukup untuk bertani. Mulai dari budidayanya, pengolahanya bahkan sampai ke pemasaranya," pungkasnya.
(Ifn/Team IT BBPP Binuang)