PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

Kementan Implementasikan Teknologi Padi Apung: Solusi Menanam Di Lahan Tergenang




*Binuang-Prokpim PPID*  Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatannya mengharapkan insan pertanian untuk terus melakukan inovasi di bidang pangan agar pertanian Indonesia bisa bersaing dan menguasai pasar dunia. 
 
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian merupakan sebuah keniscayaan. 
 
 
"SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Yang imbasnya tentu peningkatan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian berkembang, kembangkan dahulu kualitas SDM-nya," ujar Dedi.
 
 
Menjawab Tantangan tersebut, dilakukannya Pengembangan inovasi model budidaya padi apung yang diimplementasikan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, pada Jum'at (30/12/2022). 
 
 
Salah satu teknik budidaya yang dapat digunakan adalah sawah terapung. Budidaya padi apung merupakan teknik budidaya yang menggunakan rakit atau styrofoam sebagai wadah tanam. Pada dasarnya teknologi budidaya padi apung sama seperti budidaya padi di sawah. Hanya saja implementasi budidaya ini dilakukan pada lahan tergenang.
 
 
Teknologi Sawah Apung (floating rice technology) merupakan adaptasi penanaman padi pada daerah rawan banjir.  
 
 
 
Hal ini bertujuan untuk merancang model budidaya padi apung yang aplikatif dan menguntungkan sebagai teknologi alternatif pemanfaatan lahan rawa. 
 
 
 
"Bahwa pada prinsipnya budidaya padi apung sama halnya dengan budidaya padi sawah pada umumnya. Yang membedakan adalah implementasi budidaya padi apung dilakukan pada lahan tergenang," Ungkap Susmawati yang merupakan Widyaiswara Ahli Madya BBPP Binuang. 
 
 
 
"Adapun metode tanam padi yang dipergunakan pada budidaya padi apung sama halnya dengan budidaya di lahan sawah irigasi, yaitu tanaman bibit berumur 21 Hari Setelah Semai (HSS). Kemudian bibit ditanam satu atau dua bibit per lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, Selanjutnya pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal," Papar Susmawati menjelaskan. 
 
 
 
"Penyiangan bibit padi sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari, menggunakan pupuk NPK dengan dosis rekomendasi setempat," Pungkasnya memberikan tips untuk menanam padi apung. (Sus/ifn/Team IT BBPP Binuang)