Kementan Dukung BBPP Binuang Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Ahli Kalimantan
Langkah dan upaya BBPP Binuang selaku Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar penyuluh mampu mengendalikan permasalahan di lapangan, mendukung peningkatan devisa negara dari ekspor komoditas pertanian dan yang utama meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah binaannya.
“Pengawalan kita tidak hanya saat on farm, membantu setelahnya. Bagaimana memperbaiki pasca panen agar losses [kehilangan hasil produksi] dapat diminimalisir. Kita juga harus masuk ke hilirisasi sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, untuk dijual dengan harga yang menguntungkan petani," kata Mentan Syahrul seperti dikutip Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto saat membuka pelatihan pada Selasa [14/2].
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BBPSDMP] Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani maupun menjaga presisi data pertanian.
“Pertanian tidak boleh salah hitung. Tidak boleh salah kalkulasi. Kalau salah, bisa terancam kehidupan 270 juta masyarakat Indonesia," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, pelatihan yang digelar oleh BBPP berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, khususnya kategori ahli, guna optimalisasi kegiatan pembinaan, pengawalan dan pendampingan bagi petani.
"Dari kegiatan pelatihan, Kementan harap mampu mampu menjadi penyuluh profesional, mandiri, dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya agar mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai potensi wilayah masing-masing,” kata Dedi Nursyamsi.
Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto berharap para penyuluh ahli se-Kalimantan yang mengikuti pelatihan dapat secara cepat, cermat, akurat dan memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama dan taat aturan.
"Harus siap serta memiliki kemampuan menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis," katanya.
Pembukaan Diklat Dasar Fungsional bagi 30 Penyuluh Pertanian Ahli se-Kalimantan tersebut dihadiri Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Triharjanto dan Koordinator Penyelenggara Pelatihan BBPP Binuang, Adi Widiyanto.
Kabalai Bambang Haryanto mengingatkan penyuluh sebagai garda terdepan bertugas memberikan informasi melalui penyuluhan agar petani yang dibina mau melakukan atau mengikuti dan atau meniru apa yang disampaikan.
Menurutnya, penyuluh pertanian yang kuat selain didukung oleh kelembagaan yang kuat dan sarana prasarana yang memadai, juga memahami tekhnologi informasi dan strategi penyuluhan terkini. [JK/Agus/Irfan/PPID BBPP Binuang]